Musa adalah seorang remaja yang hidup sederhana
namun bahagia bersama Ibunya di Surabaya. Pekerjaannya adalah seorang tukang
semir sepatu. Indonesia
memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka setelah kekalahan Jepang atas sekutu. Namun Belanda tidak mengakui kemerdakaan Indonesia dan berniat menguasai Indonesia kembali. Surabaya menjadi salah satu kota yang mereka datangi. Sejak menerima surat dari tuan Yoshimura, Musa lalu mulai dipercaya sebagai Kurir pengantar surat kepada pihak pihak tertentu secara rahasia. Karena dia hanyalah seorang remaja, kecil kemungkinan dia dicurigai. Dibantu oleh Danu yang menawarkan diri untuk mengawal Musa dari jauh, serta Yunma, musa memulai peran barunya tersebut. Yunma adalah seorang mantan anggota “Kelompok Kipas Hitam”, organisasi yang pada saat itu rupanya membelot dari NKRI. Ditengah kesibukannya, musibah datang ketika desanya diserang pasukan musuh. Ibunya meninggal demikian pula nenek Yunma. Walau perih dia harus tetap menyelesaikan tugasnya. Bukan hanya itu aja, Musa tak pernah tahu kalau dia selama ini sedang diincar oleh musuh yang telah mengetahui identitasnnya. Sampai akhirnya dia berhasil ditangkap oleh Musuh. Rahasia Danu sebagai anggota Kelompok Kipas Hitam akhirnya diketahui juga. Pemuda Indonesia dan Yunma yang tahu kalau Musa diculik, datang dan menyelamatkan Musa di markas Organisasi tersebut. Namun harus ada yang kehilangan nyawa dan kali itu yaitu Yunma. Kematian Yunma membuat Danu sadar dan berpaling dari jalan yang menyimpang tersebut. Dia memilih jalan untuk mati, demi menebus kesalahan yang telah dia buat, dengan menaabrakan diri kepada musuh. Perang Surabaya Pecah, arek arek Surabaya berjuang sekuat tenaga mempertahankan bumi Indonesia. Namun dampak perang tidak bisa dihindarkan. Banyak sekali orang yang meninggal, dan banyak tempat hangus terbakar, termasuk desa tujuan Musa. Walau berhasil lari dari kejaran musuh, Surat surat yang dibawa oleh Musa tak pernah sampai kepada orang orang yang dituju. Surat para tentara kepada orang tuanya, kepada istri dan anaknya, semua terbang bersama tangis Musa yang trenyuh.
memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka setelah kekalahan Jepang atas sekutu. Namun Belanda tidak mengakui kemerdakaan Indonesia dan berniat menguasai Indonesia kembali. Surabaya menjadi salah satu kota yang mereka datangi. Sejak menerima surat dari tuan Yoshimura, Musa lalu mulai dipercaya sebagai Kurir pengantar surat kepada pihak pihak tertentu secara rahasia. Karena dia hanyalah seorang remaja, kecil kemungkinan dia dicurigai. Dibantu oleh Danu yang menawarkan diri untuk mengawal Musa dari jauh, serta Yunma, musa memulai peran barunya tersebut. Yunma adalah seorang mantan anggota “Kelompok Kipas Hitam”, organisasi yang pada saat itu rupanya membelot dari NKRI. Ditengah kesibukannya, musibah datang ketika desanya diserang pasukan musuh. Ibunya meninggal demikian pula nenek Yunma. Walau perih dia harus tetap menyelesaikan tugasnya. Bukan hanya itu aja, Musa tak pernah tahu kalau dia selama ini sedang diincar oleh musuh yang telah mengetahui identitasnnya. Sampai akhirnya dia berhasil ditangkap oleh Musuh. Rahasia Danu sebagai anggota Kelompok Kipas Hitam akhirnya diketahui juga. Pemuda Indonesia dan Yunma yang tahu kalau Musa diculik, datang dan menyelamatkan Musa di markas Organisasi tersebut. Namun harus ada yang kehilangan nyawa dan kali itu yaitu Yunma. Kematian Yunma membuat Danu sadar dan berpaling dari jalan yang menyimpang tersebut. Dia memilih jalan untuk mati, demi menebus kesalahan yang telah dia buat, dengan menaabrakan diri kepada musuh. Perang Surabaya Pecah, arek arek Surabaya berjuang sekuat tenaga mempertahankan bumi Indonesia. Namun dampak perang tidak bisa dihindarkan. Banyak sekali orang yang meninggal, dan banyak tempat hangus terbakar, termasuk desa tujuan Musa. Walau berhasil lari dari kejaran musuh, Surat surat yang dibawa oleh Musa tak pernah sampai kepada orang orang yang dituju. Surat para tentara kepada orang tuanya, kepada istri dan anaknya, semua terbang bersama tangis Musa yang trenyuh.
Tokoh tokoh protagonis dalam
film ini adalah Musa dan Ibunya, Yunma, Mr. Yoshimura, Arek Arek Surabaya, Para
Pejuang Kemerdakaan, Mr.Moestopo, dan masih banyak lagi. Intinya adalah mereka
yang berjuang demi mempertahankan kemerdakaan Indonesia, mereka adalah
Protagonis dalam film ini. Sedangkan mereka, siapapun yang bejuang menguasai
Indonesia adalah Antagonis. Ada beberapa orang yang bingung
untuk dikategorikan dalam film ini, salah satunya adalah Danu. Dia adalah
anggota Kipas Hitam. Namun setelah kematian Yunma dia berubah mendukung NKRI.
Dari Sudut Pandangku
Tema dari film Battle of Surabaya ini adalah Perang dan Perjuangan. Adegan paling menyayat menurut saya adalah ketika Musa tak bisa menolong Ibunya dari teruntuhan rumah. Bagaimana seorang anak yang sangat mencintai Ibunya harus melihat kematian ibunya, didepan matanya sendiri. Dengan Audio yang sedih namun mendebarkan, adegan ini secara pribadi saya nobatkan sebagai adegan terbaik dalam film ini.
Tema dari film Battle of Surabaya ini adalah Perang dan Perjuangan. Adegan paling menyayat menurut saya adalah ketika Musa tak bisa menolong Ibunya dari teruntuhan rumah. Bagaimana seorang anak yang sangat mencintai Ibunya harus melihat kematian ibunya, didepan matanya sendiri. Dengan Audio yang sedih namun mendebarkan, adegan ini secara pribadi saya nobatkan sebagai adegan terbaik dalam film ini.
Salah satu adegan heroik
yang menurut saya sangat menakjubkan adalah ketika 2 orang pemuda yang membawa
peti berisi bahan peledak mendekati para tentara musuh. Peti tersebut
sebelumnya telah dibawah oleh 2 pemuda lain yang ditembak jatuh oleh tentara
musuh. Namun 2 pemuda ini memiliki kebulatan tekad yang luar biasa. Walaupun
beberapa kali peluru memberondong tubuh, mereka sama sekali tak jatuh. Mereka malah
makin garang mendekati tentara musuh, lalu mereka meledakan bom tersebut,
membunuh para tentara musuh bersama mereka. Sungguh keteguhan hati yang tak
bisa dilukiskan dengan kata kata lagi. Saya yakin mereka mencuci mencuri
perhatian para penonton, walau hanya sekejap saja.
Adegan yang menunjukkan
cerita masa lalu biasanya dimulai dengan transisi, seperti dalam film ini, yaitu
dengan menambahkan kecerahan selama beberapa detik. Ketika pengaturan kecerahan
dikembalikan pada kondisi normal, adegan selanjutnya akan menampilkan masa
lalu. Selama adegan flashback,biasa pemeran yang sedang memanggil masa lalunya
membantu sebagai narator, atau orang yang menceritakan adegan di masa lalu
tersebut. Transisi lain seperti ketika Yunma mengingat kejadian dia
diselamatkan oleh Danu adalah dengan transparansi adegan yang sedang terjadi,
disusul adegan masa lalu yang siap diceritakan oleh Yunma sebagai Narator.
Penambahan efek warna tertentu selama adegan masa lalu diputar jga bisa
menjelaskan terjadinya flashback.
Tentu untuk mencapai
tujuannya Musa harus melewati banyak sekali banyak sekali rintangan. Dia
ditangkap dan dipenjarakan, lalu harus dikejar kejar oleh tentara musuh. Dalam
pengejaran tersebut dia harus kehilangan Danu, yang memilih mati demi
menyelamatkannya. Namun akhirnya dia bisa selamat sampai tujujannya. Menurut
saya Film ini memiliki kapasitas yang mumpuni, sebagai sarana pembelajaran,
juga sebagai hiburan. Rasa yang termuat dalam film ini bisa membuat orang
tertawa kecencang kencangnya ketika adegan lucu, namun juga bisa membuat orang
menangis sejadi jadinya, ketika adegan sedih. Karena
itu sangat senang telah diberikan kesempatan untuk menonton Film ini.
Fim ini telah mengantongi penghargaan, bahkan sebelum ini resmi dirilis,
yaitu di bulan agustus tahun 2015.Sepert misalnya di tahun 2012, menjadi Winner
Digital Animation, INAICTA 2012, menjadi Winner Indigo Fellowship, PT Telkom
Indonesia 2012, dan Masuk dalam Nomisasi Film Indonesia yang diapresiasi oleh
Menderi Pendidikan dan Kebudayaan, masih di tahun yang sama. Setahun berselang Trailer
Film ini berhasil memenangkan Perhargaan sebagai Winner People’s Choice Award,
dalam International Movie Trailer Fertival (IMTF). Lalu ditahun 2014 berhasil
masuk Nominasi sebagai Best Foreign Animation Trailer, The 15th
Annual Golden Trailer Award 2014. Setelah resmi dirilis, film ini masih terus
menorehkan penghargaan. Perhargaan terakhir yang telah diperoleh adalah dengan
menjadi Pemenang Animasi Terbaik di Milan, dalam ajang Milan
International Filmmaker Festival 2017. Ini bisa jadi bukanlah penghargaan
terakhir. Mungkin akan akan penghargaan lain, di tahun yang baru ini.
EmoticonEmoticon