Thursday, October 12, 2017

RESENSI BUKU NOVEL 5 CM



"Setiap kamu punya mimpi, atau keinginan atau cita cita, kamu taruh disini, didepan kening kamu...
Jangan menempel.. Biarkan...
dia..
menggantung..

mengambang..
5 centimeter... Didepan kening kamu...
Jadi dia nggak akan lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya kamu bisa. Apapun hambatannya bilang sama diri sendiri kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kali kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita cita, keyakinan diri..."
"Biarkan keyakinan kamu, 5 cm, menggantung, mengambang, di depan kening kamu. Dan.. sehabis itu yang kamu butuhkan.. cuma.."
"Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas...
lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja....
dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya...
serta mulut yang akan selalu berdoa...''
                                                           

Informasi Buku
JUDUL BUKU                : 5 CM
PENGARANG                 : DONNY DHIRGANTORO
PENERBIT                     : PT. GRAMEDIA WIDIASARANA INDONESIA
JUMLAH HALAMAN        : X + 380 HALAMAN
ISBN                            : 978 - 602 - 251 - 070 - 3

* * *

Belajar Dari Novel
Spektakuler. Novel ini sangat dalam ceritanya dan dalam dijadikan sebagai pelajaran dalam hidup. Sangat bermakna. Hanya dari sebuah buku novel, kita bisa mendapatkan gambaran dari semua lini kehidupan manusia, dan mencoba merenungkannya. Persahabatan, cinta, cita-cita, mimpi, dan harapan. Semuanya dikemas secara apik dalam satu paket yang diberi nama 5 Cm. 
Kisah persahabatan 5 anak manusia ( 4 cowok dan seorang cewek ) ini dibalut rasa saling menyayangi yang sampai melebihi batas seorang sahabat. Kisah ini bermula ketika mereka ingin keluar dari comfort zone diantara mereka. Mereka terlalu memfokuskan diri pada lingkaran yang mereka buat tersebut. Tanpa sadar mereka telah membuat tembok bagi mereka dan saking nyamannya, mereka jadi tak tahu apa yang ada diluar tembok tersebut.  Walau berat mereka akhirnya bersepakat untuk tidak bertemu, tidak mengirim pesan, tidak saling kontak, dalam bentuk apapun selama beberapa bulan. 

Kisah berlanjut ketika kesepatan tesebut ternyata membawa banyak perubahan berarti bagi para anggotanya. Mereka bisa menemukan pelajaran pelajaran diluar tembok yang mereka bangun tersebut. Sungguh mempesona. Sampai akhirnya waktu yang disepakati untuk berkumpul lagi tiba. Pertemuan tersebut mereka rayakan dengan mendaki sebuah gunung di Malang. Disinilah cinta diajarkan secara mengesankan. Betapa cinta bukan hanya soal perasaan dari seorang kepada orang lain, tetapi juga kecintaan kepada negara kita, Tanah air kita, tanah yang saat ini kita pijak, dan air yang kita pakai setiap hari. Gunung Semeru dan puncak Mahameru menjadi tampat mereka membuktikan kecintaan mereka pada negeri ini. Malam malam didalam kereta jakarta - malang, Ranu Pane, Ranu Kumbolo, Arcopodo, Tumbuhan Edelweis, dan Kali Mati, menjadi saksi persahabatan mereka, dan juga kecintaan mereka kepada negeri ini. Iyan, salah seorang anggata geng tersebut sempat tak sadarkan diri setelah ditimpah longsoran batu, namun akhirnya kembali siuman mendengar teriakan seorang temannya. Mereka mencapai puncak tertinggi di Jawa tersebut dipagi 17 Agusutus, dimana lalu bersama pendaki pendaki lain mereka mengadakan upaca bendera bersama. 

Drama tersaji diakhir cerita, ketika Genta mengungkapkan perasaannya kepada Riani. Rahasia lainnya juga ikut terungkap. Bagaimana perasaan Riani, bagaimana perasaan Arinda, dan bagaimana perasaan Zafran. Malam yang dingin itu sepi. Benar kata orang. Dalam persahabatan yang intens antara pria dan wanita pasti terselip perasaan cinta. Tak melulu soal rasa persahabatan. Yang terjadi adalah Pria menahan diri untuk berbicara, atau Wanita takut merusak persahabatan itu sendiri.                                                   
                                                                     * * *
Untuk Mereka Yang Tidak Pernah Takut Bermimpi
Novel ini tegas mengatakan "yang bisa dilakukan oleh makhluk bernama manusia terhadap mimpi dan keyakinannya adalah, yaitu mereka hanya tinggal mempercayainya."
Buku ini memberikan banyak wawasan baru, pengetahuan pengetahuan yang menarik,yang tidak akan kita dapat dalam buku pelajaran disekolah, dan referensi yang baik untuk kita jadikan pegangan dalam hidup. "Sudahkah kita menjadi orang yang memberikan manfaat bagi orang lain, membuat orang lain menjadi lega, karena ada kita disampingnya? Ataukah kita hanya merupakan seonggok daging yang hanya punya nama?" Pertanyaan sederhana dalam Novel ini akan menyadarkan kita pada kita yang baru. Kita yang bukan "kita", namun sebenarnya adalah kita. Kita yang terlalu dalam tersembunyi, sehingga tidak kita anggap "kita". Dari satu novel ini kita akan belajar dari banyak orang. Dari Albert Einstein, Confusios, Rene Descrates, Socrates, Plato, dan bahkan dari seorang sopir angkot. 
Namun bahasa yang digunakan dalam novel ini memang memiliki tingkatan yang sedikit diatas novel lainnya. Ini memang menunjukan kualitas penulis yang berkaliber, namun disisi lain buku ini menjadi bacaan yang berat bagi pembaca pembaca pemula atau juga remaja yang sedikit wawasan tentang gaya bahasa atau sastra. 
Dari Akhir kisah kita bisa memetik banyak sekali pesan moral. Bahwa pada awalnya kita semua adalah manusia biasa. Namun dalam proses, setiap bergulirnya waktu, kita sedang dilatih menjadi pribadi yang luar biasa, bukan dalam hal yang duniawi tetapi juga dalam hal yang Ilahi. Sebuah Novel yang hebat. 


EmoticonEmoticon

Popular all of Time