Apa itu Radikalisme?
Sejarah Singkat Radikalisme
Faktor yang dapat menyebabkan tumbuhnya paham Radikal
Secara etimologis atau menurut asal usul katanya, radikalisme berasal dari kosa kata bahasa bahasa Latin (radix) yang berarti "akar“ yaitu sebuah paham yang mendukung gerakan radikal. Radikal sendiri memiliki artinya tersendiri yaitu
Segala sesuatu yg bersifat mendasar sampai ke akar akarnya atau sampai pada Prinsipnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Atau KBBI radikalisme memiliki beberapa arti radikalisme/ra·di·kal·is·me/ n 1 paham atau aliran yang radikal dalam politik; 2 paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; 3 sikap ekstrem dalam aliran politik.
Segala sesuatu yg bersifat mendasar sampai ke akar akarnya atau sampai pada Prinsipnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Atau KBBI radikalisme memiliki beberapa arti radikalisme/ra·di·kal·is·me/ n 1 paham atau aliran yang radikal dalam politik; 2 paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; 3 sikap ekstrem dalam aliran politik.
Adapun berikut ini merupakan pendapat beberapa ahli tentang paham radikal atau radikalisme.
· Sebuah perbuatan kasar yang bertentangan dengan norma dan nilai sosial.(kika nawangwulan dkk ; 2015).
Afeksi atau perasaan positif yang positif tentang sesuatu yang ekstrim sampai ke akar akarnya, sikap yang radikal akan mendorong pelaku individu untuk membela mati matian mengenai suatu kepercayaan, keyakinan, agama atau ideologi yang dianutnya. ( sarlito wirawan ; 2012 ) Dari beberapa defenisi diatas saya akhirnya membentuk sebuah defenisi menurut saya. Radikalisme adalah Sebuah paham yang dianut oleh seseorang atau sekelompok orang yang menginginkan perubahan, namun karena terlalu berpegang pada Prinsip mereka yang belum tentu baik, mereka akhirnya menghalalkan berbagai cara, termasuk kekerasan.
Sejarah Singkat Radikalisme
Istilah radikalisme sudah dipakai sejak akhir abad ke 18. Pertama kali dipakai di Britania Raya ini meminta reformasi sistem pemilihan secara radikal. Gerakan ini awalnya menyatakan dirinya sebagai partai kiri jauh yang menentang partai kanan jauh. Begitu "radikalisme" historis mulai terserap dalam perkembangan liberalisme politik, pada abad ke-19 makna istilah radikal di Britania Raya dan Eropa daratan berubah menjadi ideologi liberal yang progresif. Di Indonesia sendiri gerakan radikal telah ada, tumbuh serta berkembang sejak masa masa awal kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya di tahun 1949. aksi kekerasan (teror) yang terjadi selama ini kebanyakan dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan/mendompleng agama tertentu. Agama dijadikan tameng oleh mereka untuk melakukan aksinya. Selain itu mereka juga memelintir sejumlah pengertian dari kitab suci. Teks agama dijadikan dalih oleh mereka untuk melakukan tindak kekerasan atas nama jihad. Gerakan radikal yang ada di Indonesia dimulai dengan Gerakan DI/TII atau Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia. Gerakan ini bisa diredam saat itu ketika semua pimpinannya dibunuh. Setelah itu hingga saat ini telah ada dan muncul banyak sekali gerakan atau kelompok kelompok radikal yang mengancam keutuhan bangsa. Namun pemerintah dengan langkah yang tepat dapat mengantisipasi semua gerakan gerakan berbahaya tersebut dan membubarkan atau mengehentikan perkembangannya.
Sebenarnya ada banyak sekali faktor faktor yang dapat menyebabkan paham radikal ini dapat tumbuh serta gerakan gerakan radikal ini dapat terjadi di setiap pelosok negeri. Disini kami papar beberapa faktor umum yang dapat menyebabkannya.
· Faktor Politik
Ini merupakan faktor yang paling berpotensi menimbulkan gerakan radikal dari masyrakat. Faktor politik bisa meliputi ketidakmampuan pemerintah memenuhi aspirasi masyarakat dan gagalnya pemeeintahan dalam memenangkan hati masyarkatnya. Emosi yang ada dalam hati semua masyarakat bisa saja menjadi tidak terkendali dan akhirnya memakai cara kekerasan agar dapat menjatuhkan pemerintahan.
· Faktor Agama
Semua agama mengajarkan Cinta Kasih dan Kelembutan. Tidak ada satu agamapun yang mengajarkan kekerasan dan penindasan demi mendapatkan apa yang diinginkannya. Namun beberapa orang atau keompok orang telah salah dalam memahami sebuah ajaran lalu memiliki persepsi yang keliru tentang suatu konsep. Pada akhirnya mereka mengambil langkah dan tindakan yang salah. Namun yang lebih parah adalah orang orang yang hanya menggunakan Agama sebagai topeng untuk menyembunyikan maksud yang sesungguhnya, yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan Agama.
· Faktor Ekonomi
Tidak menutup kemungkinan faktor ini bisa terjadi. Orang orang susah tidak mempunyai banyak pilihan untuk dapat bertahanan hidup. Ketika orang susah diiming imingi uang dalam jumlah fantastis, tentu saja mereka tidak akan berpikir lama untuk menyetujui semua persyaratan yang diminta termasuk melakukan kekerasan dan tindak kejahatan berbau radikalisme.
· Faktor Pengetahuan
Faktor ini juga perlu mendapat sorotan. Banyak anak muda yang gampang diperdaya dan dicuci otaknya karena mempunyai pemahaman yang sangat minim tentang Radikalisme. Karena itulah memeberikan pemahaman kepada anak muda, tentang betapa berbahayanya paham Radikalisme itu merupakan sebuah hal yang penting untuk dilakukan.
Penutup
Kira kira itu beberapa pemahaman singkat mengenai paham radikalisme. Tidak semuanya lengkap dalam tulisan ini, hal hal lainnya bisa teman teman tuliskan dikolom komentar, supaya kita bisa sama belajar. Terima kasih.
Faktor ini juga perlu mendapat sorotan. Banyak anak muda yang gampang diperdaya dan dicuci otaknya karena mempunyai pemahaman yang sangat minim tentang Radikalisme. Karena itulah memeberikan pemahaman kepada anak muda, tentang betapa berbahayanya paham Radikalisme itu merupakan sebuah hal yang penting untuk dilakukan.
Penutup
Kira kira itu beberapa pemahaman singkat mengenai paham radikalisme. Tidak semuanya lengkap dalam tulisan ini, hal hal lainnya bisa teman teman tuliskan dikolom komentar, supaya kita bisa sama belajar. Terima kasih.
EmoticonEmoticon