Kali ini kita akan menganalisis sebuah perusahaan, dengan menggunakan Enterpreneuship Marketing Canvas. Sebelum
memasuki penjelasan ada baiknya jika diperhatikan Data Perusahaan berikut ini:
Data Perusahaan
Wedding Organizer HN
Pemilik : Iwan
Heru Nuryanto
Berdiri : Tahun
2010
No telp : -
Visi
Menjadi WO terdepan dan
terpercaya serta memberikan jasa terbaik dalam setiap acaranya, Menjadi sebuah
Wedding Organizer yang tidak meninggalkan nilai nilai budaya, Mengedepankan
kualitas ,Bekerja menjadi Wedding Organizer yang terbaik dan terpercaya yang
selalu menjunjung tinggi kejujuran.
Misi
- Memberikan konsep berbeda di setiap wedding. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan kekeluargaan kepada pihak konsumen, mengembangkan potensi sumber daya manusia yang baik sehingga konsumen percaya
- Bekerja keras dan totalitas bersama team
- Menjunjung tinggi kejujuran.
Bagan Enterpreneurship Marketing Canvas
1.
Enterpreneur
Enginee
Ada 4 poin di bagan terluar
pada bagan Enterpreneurial Marketing. Dalam
bahasa Hermawan Kartajaya, dia menyebut kelompok ini sebagai Enterpreneur Enginee,
yaitu mesin yang bisa membuat sebuah perusahaan menjadi enterpreneurial. 4 poin
tersebut yaitu :
1.
Enterpreneurship
HN Wedding Oganizer merupakan sebuah
usaha yang enterpreneurial. Pemilik usaha ini melihat adanya kecenderungan yang
selama ini ada dalam suatu rangkaian pernikahan. Dengan segala macam
persiapannya yang tidak sedikit, orang mulai membutuhkan bantuan dari orang
lain di luar keluarga yang tengah berbahagia. Opportunity ini dimanfaatkan menjadi ladang usaha yang
enterpreneurial.
2.
Creativity
Creativity menjadi modal utama jika ingin tetap bertahan dan
menang dalam suatu persaingan bisnis. NH terus menerus menciptakan inovasi
dalam bidang Dekorasi juga dalam konsep acara. Tidak hanya bertahan pada konsep
nikah tradisional, HN mampu menyesuaikan diri dengan konsep pernikahan yang
sedang tren. Tetapi tetap saja dengan gaya HN, yang tidak pernah melupakan
unsur kedaerahan.
3.
Profesionalism
Profesionalisme berarti suatu sikap
harus dimiliki oleh orang orang dalam dunia kerja. Makin ke sini profesionalisme seolah menjadi skill, karena
tak banyak orang dapat melakukannya. HN beruntung memiliki orang orang yang
sungguh terampil dan profesional, dalam bidang dekorasi dan acara sebuah
pernikahan.
4.
Productivy
Produktivitas dapat diukur dari perbandingan
antara input dan output. Jika output yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan
input yang didapat, maka sebuah perusahaan bisa dibilang produktif. HN terus
menerus menciptakan iklim persaingan yang baik dalam perusahaan, agar karyawan
di dalamnya menjadi produktif.
4 Poin ini tidak berdiri secara
terpisah, namun saling berkaitan. Seperti yang ada di bagan, Profesionalisme
harus dapat dilihat dapat bentuk produktivitas dan harus tercermin lewat
kreatififas. Percuma memiliki orang orang yang profesional tetapi tidak
produktif. Pada saat yang dibutuhkan, harus ada inovasi, kreasi dari dalam agar
bisa bertahan dalam persaingan.
2.
Top
Line
Pada bagan diatas, Top Line merupakan poin
poin yang berwarna biru muda, yaitu strategic marketing. Poin poin inilah yang
harus diperhatikan. Ini penting untuk memberi arah pada organisasi dan tetap
bertahan ketika berada dalam suatu goncangan. Poin poin tersebut meliputi:
1.
Change
Perubahan harus bisa dilakukan dalam
sebuah perusahaan. Hal itu untuk mengatasi ancaman yang ada, serta memanfaatkan
peluang yang ada. HN dengan fleksbilitasnya dapat menyesuaikan diri sesuai
kebutuhan customer, dan memanfaatkan setiap peluang yang ada.
2. Competitor / Customer
HN terus
mengalanisis competitor dan customer. Siapa kompetitor HN sekarang dan kira kira siapa yang
nantinya akan menjadi kompetitor HN. Siapa customer HN sekarang, lalu kira kira
siapa yang masuk dalam target kostumer HN. Hal ini membuat HN dapat menyiapkan
rencana yang lebih matang.
3. Company
Selain
melihat keluar perusahaan, penting selalu melihat ke dalam perusahaan juga. Hal
ini berkenaan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri. Kekuatan HN
adalah jaringan dan coneksi yang banyak, serta kredibilatasnya dimata pelanggan
akibat service yang memuaskan. Kelemahan yang diimiliki HN adalah tak banyak
karyawan berusia muda. Itu membuat regenerasi berikutnya akan cukup
menyulitkan.
4. Positioning
Positioning
Adalah penempatan diri sebuah usaha dalam masyarakat. Lebih tepatnya usaha yang
dilakukan untuk mencipatkan kesan pada masyarakat. HN telah melakukan
positioning tersebut, tetapi tidak dalam jangkauan yang besar. Karena itu impact dari positioning tersebut hanya dirasakan oleh orang orang dalam
kangkauannya saja.
5. Differentiation
Diferensiasi
sebenarnya masih memiliki maksud yang sama dengan positioning. Hanya saja diferensiasi lebih spesifik lagi dibanding
positioning, karena tugasnya untuk memperkuat positioning. HN telah
memposisikan diri sebagai sebagai usaha Wedding dan Organizer. Lebih spesifik
lagi HN memposisikan diri secara unik di benak pelanggan, kalau HN mengusung
unsur tradisional dalam setiap konsep acara dan dekorasi.
6. Brand
Ini adalah
core atau hal inti yang mencerminkan positioning dan differentiation. Cara HN memposisikan diri ataupun
mendiferensiakin diri tentu saja melalui brand brand yang disediakan. Itulah
bentuk paling nyata yang bisa dirasakan oleh pelanggan. Jasa yang dimiliki oleh HN adalah Jasa Dekorasi dengan
berbagai Tema, Master Of Ceremony, dan Event Organizer.
7. (Strategy) Segment
for Target
Secara sederhana segment for target adalah pasar yang mau
ditarget berdasarkan suatu ketentuan tertentu. Karena Jasa NH sudah sangat
segmented, tentu saja segmentasi yang mau digapai oleh HN adalah pasangan pasangan
yang mau menikah. Tetapi lebih dalam lagi, poin ini juga mengandung unsur
strategi, untuk membuat segmentasi yang diinginkan benar benar tercapai.
8. (Tactic) Marketing Mix dan Selling
Bauran pemasaran
dan penjualan memiliki poin poin yang disebut 4P.
·
Product
Untuk memberikan kepuasaan kepada pelanggan, HN Wedding Organizer menyewakan
dekorasi, beserta MC dan melayani segala kebutuhan pernikahan.
·
Place
Perkotaan khusus Jogjakarta sesuai dengan alamat
dari HN Wedding Organizer yang bertujuan untuk menguasai pasar di Sleman dan
Kota Yogyakarta.
·
Price
Produk
|
Estimasi
Harga SEWA (Rp)
|
Dekorasi (panggung,gebyok,dll)
|
2.000.000-10.000.000
|
MC
|
200.000-1.000.000
|
EO
|
500.000-1.250.000
|
·
Promotion
Whatsapp dan facebook melalui grup
grup tertentu seperti ikatan mc se-jogja atau grup dekorasi manten. akun
fanpage sendiri di facebook dimana klien atau calon klien dapat memantau
perkembangan dari WO HN.
9.
(Value) Service By Proses
Poin ini berhubungan dengan apa yang mau diberikan kepada
masyarakat atau pelanggan. HN dengan konsep tradisional yang selalu dibawa,
ingin memberi Nilai kepada masyarakat bahwasannya menikah dengan cara
tradisional bisa tetap terlihat megah dan menawan. Karena itu dalam setiap
konsep modern, selalu ada unsur tradisional yang mau dibawa.
3. Bottom Line
Pada
bagan, bottom line ditandai oleh warna biru tua. Poin poin dalam bottom line
dalam bahasa Hermawan Kartajawa disebut sebagai financial impact. Bottom line tidak terjadi begitu saja, tetapi
dipengaruhi secara langsung oleh top line. Poin tersebut lebih banyak membahas
hal hal yang bersifat finansial dalam sebuah perusahaan, sebagai berikut :
1.
Profit & Loss
Profit
dan Loss adalah margine antara Pemasukan dan pengeluaran. Rasio keduanya selalu
diupayakan agar pemasukan lebih besar dari pengeluaran, dengan demikian
perusahaan mendapat keuntungan. Semakin besar margine pada rasio itu, maka
semakin menguntungkan pula usaha tersebut. HN mematok harga Rp2.000.000-10.000.000
untuk dekorasi. Jika rasio yang dipakai 2:1, maka pengeluaran HN haruslah
sekitar Rp.1.000.000-5.000.000.
2. Cashflow
Cashflow
adalah nyawa perusahaan. Sangat penting memiliki catatan yang lengkap, entah
itu arus keluar kas atau arus masuk kas. Dengan demikian kondisi kas selalu
dapat dipantau kondisinya. HN sebagai sebuah usaha yang sudah cukup lama
berdiri, mengerti hal tetsebut dan
mempraktekannya dalam bisnisnya. Itulah yang membuat usaha ini masih bisa bertahan hingga sekarang. Cashflow
mempengaruhi rancangan kegiatan. Dengan melihat Cashflow saat ini, HN bisa
melihat kemungkinan ataupun ketidakmungkinan untuk melakukan sesuatu, misalnya
perbaikan dan perbanyakan equipment dekorasi dan lain lain.
3. Balance-Sheet
Balance-Sheet berhubungan langsung dengan
cashflow. Dengan cashflow yang baik, maka balance-sheet dapat dirancang dengan
baik. Dengan cashflow yang sekarang ada pada HN, HN bisa menganalisis lebih
jauh untuk prospek di masa depan, kira kira apa yang bisa dilakukan di masa
depan dengan melihat arus khas saat ini.
4. Market Cap
Ada
satu lagi poin yang tak ada dalam bagan, yaitu Market Cap. Alasan tidak ada
Market Cap disini adalah karena HN Wedding Organizer adalah perusahaan dengan
kepemilikan tunggal. HN hanyalah usaha kecil jika dibandingkan dengan
perusahaan seperti Telkom, dan usaha ini memang tidak masuk pasar saham (rata
rata perusahaan kecil tidak berurusan dengan saham).
EmoticonEmoticon