Friday, February 15, 2019

ANALISIS ENTERPRENEURSHIP MARKETING CANVAS PADA HN WEDDING ORGANIZER


    
   Kali ini kita akan menganalisis sebuah perusahaan, dengan menggunakan Enterpreneuship Marketing Canvas. Sebelum memasuki penjelasan ada baiknya jika diperhatikan Data Perusahaan berikut ini:

Data Perusahaan  Wedding Organizer HN

Pemilik           : Iwan Heru Nuryanto

Berdiri            : Tahun 2010

No telp            : -

Alamat            : Senuko, Sidoagung, Godean, Sleman, Yogykarta

Visi

Menjadi WO terdepan dan terpercaya serta memberikan jasa terbaik dalam setiap acaranya, Menjadi sebuah Wedding Organizer yang tidak meninggalkan nilai nilai budaya, Mengedepankan kualitas ,Bekerja menjadi Wedding Organizer yang terbaik dan terpercaya yang selalu menjunjung tinggi kejujuran.

Misi
  •     Memberikan konsep berbeda di setiap wedding. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan kekeluargaan kepada pihak konsumen, mengembangkan potensi sumber daya manusia yang baik sehingga konsumen percaya
  •         Bekerja keras dan totalitas bersama team
  •         Menjunjung tinggi kejujuran.
Bagan Enterpreneurship Marketing Canvas



1.            Enterpreneur Enginee

            Ada 4 poin di bagan terluar pada bagan Enterpreneurial Marketing. Dalam bahasa Hermawan Kartajaya, dia menyebut kelompok ini sebagai Enterpreneur Enginee, yaitu mesin yang bisa membuat sebuah perusahaan menjadi enterpreneurial. 4 poin tersebut yaitu :

1.                  Enterpreneurship

HN Wedding Oganizer merupakan sebuah usaha yang enterpreneurial. Pemilik usaha ini melihat adanya kecenderungan yang selama ini ada dalam suatu rangkaian pernikahan. Dengan segala macam persiapannya yang tidak sedikit, orang mulai membutuhkan bantuan dari orang lain di luar keluarga yang tengah berbahagia. Opportunity ini dimanfaatkan menjadi ladang usaha yang enterpreneurial.

2.                  Creativity

Creativity menjadi modal utama jika ingin tetap bertahan dan menang dalam suatu persaingan bisnis. NH terus menerus menciptakan inovasi dalam bidang Dekorasi juga dalam konsep acara. Tidak hanya bertahan pada konsep nikah tradisional, HN mampu menyesuaikan diri dengan konsep pernikahan yang sedang tren. Tetapi tetap saja dengan gaya HN, yang tidak pernah melupakan unsur kedaerahan.

3.                  Profesionalism

Profesionalisme berarti suatu sikap harus dimiliki oleh orang orang dalam dunia kerja. Makin ke sini profesionalisme seolah menjadi skill, karena tak banyak orang dapat melakukannya. HN beruntung memiliki orang orang yang sungguh terampil dan profesional, dalam bidang dekorasi dan acara sebuah pernikahan.

4.                  Productivy

Produktivitas dapat diukur dari perbandingan antara input dan output. Jika output yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan input yang didapat, maka sebuah perusahaan bisa dibilang produktif. HN terus menerus menciptakan iklim persaingan yang baik dalam perusahaan, agar karyawan di dalamnya menjadi produktif.

4 Poin ini tidak berdiri secara terpisah, namun saling berkaitan. Seperti yang ada di bagan, Profesionalisme harus dapat dilihat dapat bentuk produktivitas dan harus tercermin lewat kreatififas. Percuma memiliki orang orang yang profesional tetapi tidak produktif. Pada saat yang dibutuhkan, harus ada inovasi, kreasi dari dalam agar bisa bertahan dalam persaingan.

2.            Top Line

     Pada bagan diatas, Top Line merupakan poin poin yang berwarna biru muda, yaitu strategic marketing. Poin poin inilah yang harus diperhatikan. Ini penting untuk memberi arah pada organisasi dan tetap bertahan ketika berada dalam suatu goncangan. Poin poin tersebut meliputi:

1.                       Change

              Perubahan harus bisa dilakukan dalam sebuah perusahaan. Hal itu untuk mengatasi ancaman yang ada, serta memanfaatkan peluang yang ada. HN dengan fleksbilitasnya dapat menyesuaikan diri sesuai kebutuhan customer, dan memanfaatkan setiap peluang yang ada.

2.             Competitor / Customer

            HN terus mengalanisis competitor dan customer. Siapa kompetitor HN sekarang dan kira kira siapa yang nantinya akan menjadi kompetitor HN. Siapa customer HN sekarang, lalu kira kira siapa yang masuk dalam target kostumer HN. Hal ini membuat HN dapat menyiapkan rencana yang lebih matang.

3.         Company

            Selain melihat keluar perusahaan, penting selalu melihat ke dalam perusahaan juga. Hal ini berkenaan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri. Kekuatan HN adalah jaringan dan coneksi yang banyak, serta kredibilatasnya dimata pelanggan akibat service yang memuaskan. Kelemahan yang diimiliki HN adalah tak banyak karyawan berusia muda. Itu membuat regenerasi berikutnya akan cukup menyulitkan.

4.         Positioning

            Positioning Adalah penempatan diri sebuah usaha dalam masyarakat. Lebih tepatnya usaha yang dilakukan untuk mencipatkan kesan pada masyarakat. HN telah melakukan positioning tersebut, tetapi tidak dalam jangkauan yang besar. Karena itu impact dari positioning tersebut hanya dirasakan oleh orang orang dalam kangkauannya saja.

5.         Differentiation

            Diferensiasi sebenarnya masih memiliki maksud yang sama dengan positioning. Hanya saja diferensiasi lebih spesifik lagi dibanding positioning, karena tugasnya untuk memperkuat positioning. HN telah memposisikan diri sebagai sebagai usaha Wedding dan Organizer. Lebih spesifik lagi HN memposisikan diri secara unik di benak pelanggan, kalau HN mengusung unsur tradisional dalam setiap konsep acara dan dekorasi.

6.         Brand

            Ini adalah core atau hal inti yang mencerminkan positioning dan differentiation. Cara HN memposisikan diri ataupun mendiferensiakin diri tentu saja melalui brand brand yang disediakan. Itulah bentuk paling nyata yang bisa dirasakan oleh pelanggan. Jasa yang dimiliki oleh HN adalah Jasa Dekorasi dengan berbagai Tema, Master Of Ceremony, dan Event Organizer.

7.         (Strategy) Segment for Target

            Secara sederhana segment for target adalah pasar yang mau ditarget berdasarkan suatu ketentuan tertentu. Karena Jasa NH sudah sangat segmented, tentu saja segmentasi yang mau digapai oleh HN adalah pasangan pasangan yang mau menikah. Tetapi lebih dalam lagi, poin ini juga mengandung unsur strategi, untuk membuat segmentasi yang diinginkan benar benar tercapai.

8.         (Tactic) Marketing Mix dan Selling

Bauran pemasaran dan penjualan memiliki poin poin yang disebut 4P.

·         Product Untuk memberikan kepuasaan kepada pelanggan, HN Wedding Organizer menyewakan dekorasi, beserta MC dan melayani segala kebutuhan pernikahan.

·         Place Perkotaan khusus Jogjakarta sesuai dengan alamat dari HN Wedding Organizer yang bertujuan untuk menguasai pasar di Sleman dan Kota Yogyakarta.

·         Price

Produk
Estimasi Harga SEWA (Rp)
Dekorasi (panggung,gebyok,dll)
2.000.000-10.000.000
MC
200.000-1.000.000
EO
500.000-1.250.000


·         Promotion

Whatsapp dan facebook melalui grup grup tertentu seperti ikatan mc se-jogja atau grup dekorasi manten. akun fanpage  sendiri di facebook  dimana klien atau calon klien dapat memantau perkembangan dari WO HN.


9.         (Value) Service By Proses

            Poin ini berhubungan dengan apa yang mau diberikan kepada masyarakat atau pelanggan. HN dengan konsep tradisional yang selalu dibawa, ingin memberi Nilai kepada masyarakat bahwasannya menikah dengan cara tradisional bisa tetap terlihat megah dan menawan. Karena itu dalam setiap konsep modern, selalu ada unsur tradisional yang mau dibawa.


3.  Bottom Line

Pada bagan, bottom line ditandai oleh warna biru tua. Poin poin dalam bottom line dalam bahasa Hermawan Kartajawa disebut sebagai financial impact. Bottom line tidak terjadi begitu saja, tetapi dipengaruhi secara langsung oleh top line. Poin tersebut lebih banyak membahas hal hal yang bersifat finansial dalam sebuah perusahaan, sebagai berikut :

1.       Profit & Loss

Profit dan Loss adalah margine antara Pemasukan dan pengeluaran. Rasio keduanya selalu diupayakan agar pemasukan lebih besar dari pengeluaran, dengan demikian perusahaan mendapat keuntungan. Semakin besar margine pada rasio itu, maka semakin menguntungkan pula usaha tersebut. HN mematok harga Rp2.000.000-10.000.000 untuk dekorasi. Jika rasio yang dipakai 2:1, maka pengeluaran HN haruslah sekitar Rp.1.000.000-5.000.000.

2.   Cashflow

Cashflow adalah nyawa perusahaan. Sangat penting memiliki catatan yang lengkap, entah itu arus keluar kas atau arus masuk kas. Dengan demikian kondisi kas selalu dapat dipantau kondisinya. HN sebagai sebuah usaha yang sudah cukup lama berdiri, mengerti hal tetsebut dan  mempraktekannya dalam bisnisnya. Itulah yang membuat usaha ini masih bisa bertahan hingga sekarang. Cashflow mempengaruhi rancangan kegiatan. Dengan melihat Cashflow saat ini, HN bisa melihat kemungkinan ataupun ketidakmungkinan untuk melakukan sesuatu, misalnya perbaikan dan perbanyakan equipment dekorasi dan lain lain.

3.  Balance-Sheet

              Balance-Sheet berhubungan langsung dengan cashflow. Dengan cashflow yang baik, maka balance-sheet dapat dirancang dengan baik. Dengan cashflow yang sekarang ada pada HN, HN bisa menganalisis lebih jauh untuk prospek di masa depan, kira kira apa yang bisa dilakukan di masa depan dengan melihat arus khas saat ini.

4. Market Cap

             Ada satu lagi poin yang tak ada dalam bagan, yaitu Market Cap. Alasan tidak ada Market Cap disini adalah karena HN Wedding Organizer adalah perusahaan dengan kepemilikan tunggal. HN hanyalah usaha kecil jika dibandingkan dengan perusahaan seperti Telkom, dan usaha ini memang tidak masuk pasar saham (rata rata perusahaan kecil tidak berurusan dengan saham).


EmoticonEmoticon

Popular all of Time